Lonjakan aktivitas matahari baru-baru ini bukan hanya tentang aurora yang mempesona. Hal ini menimbulkan ancaman tersembunyi terhadap pertanian modern, khususnya pertanian kacang tanah di Amerika Serikat bagian tenggara. Badai geomagnetik yang terjadi pada waktu yang tidak tepat dapat mengganggu sinyal GPS, menyebabkan kerugian panen senilai jutaan dolar. Ini bukanlah risiko hipotetis; Badai Gannon pada Mei 2024 membuktikan betapa rentannya pasokan makanan kita terhadap cuaca luar angkasa.
Gangguan Tak Terlihat: Gangguan GPS dan Pertanian Presisi
Pertanian modern sangat bergantung pada GPS presisi tinggi, terutama GPS Real-Time Kinematic (RTK), yang memberikan akurasi sub-sentimeter. Teknologi ini sangat penting dalam budidaya kacang tanah karena tanaman tumbuh di bawah tanah, sehingga susunan baris tidak dapat ditentukan secara visual. Petani bergantung pada RTK untuk menanam dan memanen dengan sangat presisi. Ketika badai matahari mengganggu sinyal GPS, presisi tersebut akan hilang.
Mengapa Kacang Tanah Sangat Rentan
Pertanian kacang tanah sangat rentan terhadap gangguan GPS. Tidak seperti tanaman lain, pertumbuhan di bawah tanah membuat identifikasi baris secara visual menjadi tidak mungkin. GPS RTK sangat penting untuk menjaga keakuratan jalur penanaman dan pemanenan. Hilangnya sinyal GPS selama fase kritis ini dapat menyebabkan penggalian tidak selaras, sehingga 11% hasil panen tidak dapat dipanen.
Badai Mei 2024: Peringatan
Badai Gannon pada bulan Mei 2024 adalah ujian besar pertama tentang bagaimana cuaca luar angkasa berdampak pada pertanian modern yang bergantung pada GPS. Badai melanda saat puncak musim tanam, memaksa petani untuk mengambil keputusan sulit: melanjutkan penanaman tanpa GPS yang akurat, berisiko kehilangan hasil panen di masa depan, atau menghentikan operasi dan menunda panen.
Risiko $100 Juta
Penelitian yang dilakukan oleh ekonom pertanian Terry Griffin mengungkapkan bahwa keputusan ini dapat merugikan petani kacang tanah sebesar lebih dari $100 juta. Penanaman atau pemanenan yang tidak tepat waktu, akibat pemadaman GPS yang berkepanjangan, dapat mengakibatkan hilangnya hingga 262 kiloton (577 juta pon) kacang tanah. Dampak ekonominya signifikan, berpotensi mewakili 5% dari total nilai panen kacang tanah di AS Tenggara.
Kebutuhan akan “Durasi Siaran Sekarang”
Saat ini, para petani tidak memiliki prediksi jangka pendek yang dapat diandalkan mengenai berapa lama pemadaman GPS akan berlangsung. Ketidakpastian ini memaksa mereka untuk mengambil keputusan yang reaktif, yang sering kali memberikan hasil yang kurang optimal. Griffin mengusulkan “duration nowcasts” – prakiraan jangka pendek yang memperkirakan lamanya gangguan GPS.
Panduan yang Dapat Ditindaklanjuti: Kunci Mitigasi
Prakiraan cuaca luar angkasa yang akurat dapat bernilai $20 juta per tahun untuk Georgia saja, dan $33 juta untuk wilayah Tenggara AS yang lebih luas. Menyampaikan informasi ini melalui aplikasi cuaca dan peringatan di dalam kabin dapat mengurangi kehilangan hasil panen secara signifikan.
Titik Balik Kesadaran Pertanian
Badai Mei 2024 menandai titik balik. Sebelum acara tersebut, banyak petani yang mengabaikan risiko pemadaman GPS secara luas. Kini, dengan pengalaman langsung mengenai gangguan ini, kesadaran telah meningkat secara dramatis.
Masa Depan Kesiapsiagaan Cuaca Luar Angkasa
Satelit baru, seperti SWFO-L1 NOAA dan IMAP NASA, menjanjikan peningkatan kemampuan pemantauan dan perkiraan. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang dapat ditindaklanjuti kepada petani, sehingga memungkinkan mereka mengambil keputusan yang tepat ketika terjadi gangguan GPS.
Ancaman terhadap tanaman kacang tanah merupakan pengingat bahwa cuaca antariksa tidak lagi menjadi perhatian. Ini adalah risiko nyata yang memerlukan mitigasi proaktif. Prakiraan cuaca yang akurat, peringatan tepat waktu, dan peningkatan kesadaran sangat penting untuk melindungi pasokan makanan kita dari gangguan tak kasat mata akibat sinar matahari.




























