Mengungkap Gunung Ular Peru: Dari Pasar ke Sistem Pajak

42

Selama hampir satu abad, Monte Sierpe yang misterius di Peru – dikenal sebagai Gunung Ular karena bentuknya yang berliku-liku – telah membingungkan para arkeolog dan menarik imajinasi. Garis besar yang terdiri dari ribuan lubang yang diukir di punggung bukit Andes, memicu teori mulai dari rancangan makhluk luar angkasa hingga sistem pengumpulan air yang rumit. Kini, penelitian baru menunjukkan penjelasan yang lebih mendasar: Gunung Ular berfungsi sebagai pasar pra-Inca yang ramai dan kemudian berubah menjadi sistem rumit untuk mengumpulkan pajak Inca.

Band of Holes, demikian sebutan untuk pekerjaan tanah sepanjang 1,5 kilometer ini, menjadi terkenal ketika National Geographic menerbitkan foto udara pada tahun 1933. Spekulasi tentang tujuannya semakin merajalela – untuk pertahanan terhadap penjajah, makna ritual, bahkan penyimpanan untuk observasi astronomi. Beberapa bahkan menyarankan intervensi alien.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity menawarkan alternatif yang menarik. Arkeolog terkemuka Jacob Bongers dari Universitas Sydney dan timnya menganalisis sisa-sisa tanaman dan penanggalan radiokarbon dari sampel yang ditemukan di dalam lubang. Mereka menemukan sisa-sisa jagung dan tanaman liar yang digunakan untuk keranjang, yang menunjukkan adanya perdagangan barang-barang pertanian sekitar tahun 1300-an pada masa pemerintahan Kerajaan Chincha.

Terletak strategis di persimpangan jalur perdagangan kuno, Monte Sierpe ideal untuk barter. Bongers mengusulkan bahwa pedagang dari dataran pesisir dan lembah dataran tinggi mungkin menyimpan barang-barang mereka – jagung di satu lubang, kapas di lubang lain – yang secara efektif menciptakan sistem barter yang rumit berdasarkan jumlah yang disimpan dalam lubang tertentu.

Ketika Inca menaklukkan Kerajaan Chincha, situs ini mempunyai fungsi baru: pengumpulan pajak. Dengan menganalisis citra drone, para peneliti menemukan bahwa lebih dari 5.200 lubang disusun menjadi beberapa bagian berbeda yang dipisahkan oleh ruang kosong. Bagian-bagian ini menampilkan gaya konstruksi yang berbeda dan berhubungan dengan pola numerik yang ditemukan pada alat pencatatan simpul Inca yang disebut khipus.

Sistem simpul yang rumit ini, bersama dengan catatan Spanyol dari abad ke-16 yang merinci daftar upeti Inca, menunjukkan bahwa setiap bagian Monte Sierpe mungkin mewakili kelompok masyarakat lokal tertentu yang bertanggung jawab menyimpan barang sebagai pembayaran pajak. Penafsiran ini sejalan dengan bukti arkeologi yang menunjukkan metode konstruksi yang berbeda-beda di berbagai bagian.

“Pengaturan lubang di Monte Sierpe mungkin juga sejalan dengan daftar penghormatan Inca untuk komunitas Andes yang dicatat pada abad ke-16 oleh orang Spanyol,” jelas Bongers. “Setiap segmen berhubungan dengan kerabat atau kelompok masyarakat setempat, yang menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ini bergiliran menjaga ribuan lubang dan memasukkan barang ke bagian masing-masing sebagai bagian dari sistem upeti Inca.”

Studi ini dengan tegas menempatkan Monte Sierpe dalam konteks jaringan perdagangan pra-Inca dan sistem administrasi canggih yang digunakan oleh Kerajaan Inca. Dengan menyatukan sisa-sisa tanaman, analisis arsitektur, dan catatan sejarah, tim Bongers membongkar teori-teori aneh dan menawarkan narasi menarik tentang bagaimana situs misterius ini berevolusi dari pasar menjadi roda penggerak penting dalam mesin pajak Inca. Penemuan ini tidak hanya menyoroti kecerdikan masyarakat Andean kuno namun juga menyoroti warisan abadi struktur sosio-ekonomi mereka yang kompleks.