Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mungkin telah membuat penemuan inovatif: bintang generasi pertama yang lahir tak lama setelah Big Bang. Bintang-bintang purba ini, yang dikenal sebagai bintang Populasi III (POP III), berteori terbentuk pada masa awal alam semesta, dan bukti menunjukkan bahwa bintang-bintang tersebut mungkin telah diamati di galaksi jauh yang disebut LAP1-B.
Pentingnya Bintang Populasi III
Bintang POP III sangat penting untuk memahami evolusi awal alam semesta. Mereka terbentuk sebelum alam semesta diperkaya dengan unsur-unsur yang lebih berat, artinya hampir seluruhnya terdiri dari hidrogen dan helium. Bintang-bintang ini kemungkinan besar berukuran sangat besar, berpotensi ratusan kali lipat massa Matahari kita, dan keberadaan mereka membantu menjelaskan bagaimana galaksi pertama muncul dari “zaman kegelapan kosmik” – periode sebelum alam semesta diterangi oleh cahaya bintang.
Bagaimana Penemuan Itu Dibuat
Cahaya dari LAP1-B telah menempuh perjalanan selama 13 miliar tahun untuk mencapai JWST, yang berarti kita mengamati galaksi sebagaimana keberadaannya hanya 800 juta tahun setelah Big Bang. Jarak yang ekstrim membuat galaksi menjadi redup, namun fenomena yang disebut pelensaan gravitasi memungkinkan pengamatan tersebut. Diprediksi oleh Albert Einstein, pelensaan gravitasi terjadi ketika gravitasi suatu benda masif (dalam hal ini gugus galaksi yang berjarak 4,3 miliar tahun cahaya) membelokkan dan memperbesar cahaya dari benda yang lebih jauh. Efek “kaca pembesar” ini membuat LAP1-B terlihat oleh sensor inframerah JWST yang kuat.
Bukti Menunjukkan Bintang Purba
Para peneliti yakin bintang-bintang dalam LAP1-B adalah POP III berdasarkan beberapa indikator utama:
- Metalisitas Rendah: Gas yang mengelilingi bintang hampir tidak mengandung unsur berat, sesuai dengan komposisi bintang purba yang diperkirakan.
- Gugus Masif: Bintang-bintang tampak berkelompok dalam gugus yang berukuran sekitar 1.000 kali massa Matahari kita, hal ini selaras dengan model teoritis tentang bagaimana bintang-bintang POP III terbentuk.
- Epoch of Reionization: Galaksi diamati selama “era reionisasi”, ketika bintang dan galaksi pertama mengubah gas netral menjadi plasma, yang menandai berakhirnya zaman kegelapan kosmik.
Mengapa Ini Penting
Mengidentifikasi bintang POP III telah menjadi tujuan utama dalam kosmologi. Bintang-bintang ini memberikan petunjuk tentang tahap awal pembentukan galaksi, sifat materi gelap, dan kondisi awal alam semesta. Penemuan ini menunjukkan bahwa pelensaan gravitasi bisa menjadi alat yang ampuh untuk menemukan lebih banyak bintang POP III pada jarak yang ekstrim.
“Jika memang bintang LAP1-B adalah Pop III, ini adalah deteksi pertama bintang primordial tersebut,” kata Eli Visbal, ketua tim dari Universitas Toledo.
Langkah Selanjutnya
Para peneliti merencanakan simulasi yang lebih rinci untuk mengonfirmasi temuan dan mengeksplorasi transisi dari bintang POP III ke generasi selanjutnya. Penemuan ini membuka jendela baru mengenai sejarah awal alam semesta, menjanjikan wawasan lebih jauh mengenai asal usul galaksi dan evolusi kosmos.





























