Laser Mempertajam Pemandangan Nebula Tarantula dalam Gambar Terobosan

7

Para astronom telah mencapai tingkat kejelasan baru dalam mengamati Nebula Tarantula, pembibitan bintang yang berjarak 160.000 tahun cahaya, menggunakan teknik mutakhir yang melibatkan bintang buatan yang diciptakan oleh laser. Gambar yang diambil oleh Very Large Telescope (VLT) di Chile ini menunjukkan peningkatan kemampuan VLT Interferometer (VLTI) setelah peningkatan GRAVITY+.

Kekuatan Interferometri

VLT bukan hanya satu teleskop; ini adalah sistem empat teleskop berukuran 27 kaki (8,2 meter) yang bekerja secara serempak. VLTI menggabungkan cahaya dari teleskop-teleskop ini, secara efektif menciptakan teleskop virtual yang jauh lebih besar daripada instrumen apa pun. Hal ini memungkinkan para astronom untuk menyelesaikan detail yang sebelumnya tertutup oleh distorsi atmosfer – dengan melihat fitur yang ratusan kali lebih kecil dibandingkan dengan teleskop konvensional.

Bintang Buatan untuk Memperbaiki Keburaman Bumi

Untuk mencapai ketajaman tersebut, tim memproyeksikan empat sinar laser ke atmosfer bagian atas, 56 mil (90 kilometer) di atas Bumi. Sinar ini menciptakan “bintang” terang buatan yang berfungsi sebagai titik referensi. Dengan mengukur bagaimana bintang buatan ini terdistorsi oleh atmosfer, para astronom kemudian dapat mengoreksi efek kabur tersebut secara real-time, sebuah proses yang disebut optik adaptif.

Teknologi ini sangat penting karena atmosfer bumi bertindak seperti lensa turbulen yang membelokkan cahaya dari objek yang jauh. Tanpa koreksi, gambar akan tampak buram dan tidak jelas.

Mengapa Nebula Tarantula?

Nebula Tarantula, yang terletak di Awan Magellan Besar, dipilih sebagai target karena aktivitas pembentukan bintangnya yang intens. Wilayah ini adalah rumah bagi beberapa bintang paling masif dan bercahaya yang diketahui, menjadikannya tempat pembuktian ideal untuk sistem GRAVITY+. Dengan mempelajari nebula, para astronom mendapatkan wawasan tentang bagaimana bintang-bintang masif dilahirkan, bagaimana mereka berevolusi, dan bagaimana energi mereka berdampak pada ruang di sekitarnya.

Kemampuan untuk mengamati wilayah yang jauh dan energik dengan kejelasan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan mendorong penemuan baru tentang lingkungan paling ekstrem di alam semesta.

Keberhasilan pengamatan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pencitraan astronomi, menunjukkan bagaimana teknologi canggih dapat mengatasi keterbatasan alam untuk mengungkap alam semesta dengan lebih detail.