Perburuan Bumi 2.0: Teleskop Baru Bertujuan Menemukan Planet Kembar Kita

18

Selama tiga dekade, para astronom telah mengkatalogkan lebih dari 6.000 planet di luar tata surya kita, namun tidak ada satu pun yang menyamai karakteristik Bumi. Kini, sebuah proyek khusus baru diluncurkan di Kepulauan Canary pada bulan Desember ini dengan satu tujuan: untuk menemukan analog Bumi. “Eksperimen Perburuan Terra” akan menjadi pencarian sistematis pertama yang berfokus pada planet mirip Bumi yang mengorbit bintang mirip matahari, dilengkapi dengan resolusi dan komitmen observasi yang diperlukan agar berhasil.

Mengapa Ini Penting: Pencarian Dunia yang Layak Huni

Kelangkaan exoplanet mirip Bumi bukan hanya sebuah frustrasi akademis; hal ini secara mendasar membentuk pemahaman kita tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Bumi. Sebagian besar exoplanet yang ditemukan sejauh ini merupakan planet gas raksasa atau “sub-Neptunus” berbatu yang mengorbit bintang kecil dan redup – lingkungan yang sangat berbeda dari planet kita. Menemukan kembaran Bumi yang sebenarnya tidak hanya akan memvalidasi model teoritis tetapi juga memberikan target penting untuk misi masa depan dalam mencari tanda-tanda biologis, tanda-tanda kehidupan.

Tantangan Mendeteksi Planet Mirip Bumi

Mendeteksi planet mirip Bumi sangatlah sulit karena letaknya yang redup dan periode orbitnya yang panjang. Metode yang ada saat ini mengandalkan pengukuran tidak langsung, seperti melacak goyangan bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Goyangan ini sangat kecil untuk planet seukuran Bumi dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memastikannya, karena sinyalnya tenggelam oleh kebisingan bintang. Ini mirip dengan melihat kunang-kunang di dekat api unggun.

Sebagian besar exoplanet yang dikonfirmasi berukuran lebih besar dari Bumi dan mengorbit lebih dekat dengan bintangnya, membuat goyangannya lebih mudah dideteksi. Bias ini menyisakan pertanyaan penting yang belum terjawab: apakah sistem mirip Bumi itu langka atau berada di luar kemampuan deteksi kita saat ini?

HARPS3: Alat Baru untuk Berburu

Eksperimen Perburuan Terra akan menggunakan HARPS3, spektograf canggih yang dirancang untuk mengukur gerakan bintang dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Memperbarui teleskop yang sudah ada sejak tahun 1960an terbukti lebih hemat biaya dibandingkan membangun teleskop baru, menjaga presisi sekaligus mengurangi biaya. Instrumen ini dapat mendeteksi pergerakan bintang selambat-lambatnya 10 sentimeter per detik – kira-kira sama dengan kecepatan bayi merangkak – dengan menganalisis perubahan halus pada panjang gelombang cahaya bintang.

Untuk mengatasi kebisingan bintang, proyek ini akan mengamati hingga 50 bintang mirip matahari setiap malam selama satu dekade penuh, menggunakan observasi yang sepenuhnya otomatis untuk memaksimalkan efisiensi. Tim memilih bintang berdasarkan parameter yang paling mirip dengan matahari kita, dengan memprioritaskan kualitas data.

Mengapa Mencari Planet Mirip Bumi? Perburuan Kehidupan

Tidak adanya sistem mirip Bumi mempersulit pencarian kehidupan di luar bumi. Banyak sistem eksoplanet yang diketahui bersifat bermusuhan: bintang katai M memancarkan radiasi yang sangat kuat, dan planet-planet yang mengalami pasang surut mengalami perbedaan suhu yang ekstrem. Mencari kehidupan di dunia asing jauh lebih sulit daripada mencarinya di planet serupa dengan planet kita.

Itu sebabnya para ilmuwan percaya peluang terbaik kita untuk menemukan kehidupan asing terletak di planet seukuran Bumi di zona layak huni bintang mirip Matahari. Penemuan seperti itu akan membuka kemungkinan baru untuk studi atmosfer dan deteksi biosignature.

Upaya Global: Kolaborasi dan Misi Masa Depan

Eksperimen Perburuan Terra adalah bagian dari upaya internasional yang lebih luas. Misi Kepler NASA mengidentifikasi sekitar 2.600 eksoplanet, dan para peneliti berharap menemukan setidaknya dua kandidat mirip Bumi di zona layak huni. Kandidat-kandidat ini kemudian akan menjadi target utama untuk misi masa depan, seperti usulan Observatorium Exoplanet yang Dapat Dihuni NASA atau Interferometer Besar Eropa untuk Exoplanet.

Sebuah tim Denmark juga merencanakan pencarian serupa selama lima tahun di Chile, melengkapi proyek Kepulauan Canary dengan melakukan survei langit selatan. Jika Terra Hunting gagal menemukan analogi Bumi setelah sepuluh tahun, hal ini menunjukkan bahwa planet kita mungkin lebih unik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pada akhirnya, pencarian kembaran Bumi memerlukan upaya global dan kolaboratif. Berhasil atau tidak, pencarian ini akan menghasilkan wawasan berharga tentang sistem planet dan posisi kita di alam semesta.