Lebah Sangat Tampan Ditemukan di Ladang Emas Australia

34

Spesies lebah baru yang memiliki “tanduk” kecil telah ditemukan di wilayah Goldfields yang terpencil di Australia Barat. Dinamakan Megachile (Hackeriapis) lucifer, pendatang baru yang menarik ini menyoroti keanekaragaman hayati yang belum dijelajahi dalam populasi penyerbuk asli Australia.

Lebah tersebut ditemukan selama survei terhadap Marianthus aquilonarius, bunga liar yang terancam punah dan terbatas di Pegunungan Bremer, terletak di antara kota Norseman dan Hyden. Kit Prendergast, peneliti tambahan di Fakultas Molekuler dan Ilmu Hayati Universitas Curtin, membuat penemuan ini saat mengamati lebah yang mengunjungi bunga langka dan pohon mallee di dekatnya.

“Betina memiliki tanduk kecil yang luar biasa di wajahnya,” jelas Dr. Prendergast. “Saat menulis deskripsi spesies baru, saya sedang menonton acara Netflix Lucifer pada saat itu – namanya sangat cocok!”

Anggukan lucu terhadap penampilan lebah yang jahat dikombinasikan dengan kata asal Latin “lucifer” yang berarti “pembawa cahaya” memperkuat julukan unik tersebut. Analisis DNA mengonfirmasi bahwa spesimen jantan dan betina berasal dari spesies yang sama, sehingga membedakannya dari lebah mana pun yang diketahui di database atau koleksi museum yang ada. Faktanya, ini merupakan anggota baru pertama dari kelompok lebah ini yang dideskripsikan dalam lebih dari dua dekade – sebuah bukti misteri abadi seputar kehidupan Australia.

Selain tampilannya yang menawan, penemuan ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang lebah asli sebelum habitatnya mengalami gangguan. Dr Prendergast menekankan bahwa baik lebah yang baru ditemukan maupun bunga liar yang terancam punah memiliki habitat terbatas yang sama di dalam Pegunungan Bremer. Hal ini membuat mereka rentan terhadap ancaman seperti aktivitas pertambangan, fragmentasi habitat, dan perubahan iklim.

“Banyak perusahaan pertambangan yang masih belum melakukan survei lebah asli,” kata Dr. Prendergast. “Kita mungkin mengabaikan spesies yang belum ditemukan – termasuk spesies penting yang mendukung tanaman terancam dan seluruh ekosistem.” Penemuan ini menggarisbawahi bahwa kita berisiko kehilangan komponen penting keanekaragaman hayati bahkan sebelum kita menyadari keberadaannya.

Peluncuran lebah unik ini bertepatan dengan Australian Pollinator Week, sebuah perayaan tahunan yang mengakui peran penting penyerbuk seperti lebah, kupu-kupu, dan serangga lainnya dalam menjaga kesehatan ekosistem dan produksi pangan.