Astronot Jonny Kim Berbagi Warisan Korea di Orbit

20

Astronot Jonny Kim, seorang Navy SEAL Korea-Amerika dan dokter lulusan Harvard, baru-baru ini berbagi sentuhan pribadi di rumahnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Acara ini menyoroti bagaimana makanan melampaui nutrisi dasar di luar angkasa, menjadi penghubung penting dengan budaya, kenyamanan, dan identitas bagi para astronot dalam misi jangka panjang.

Kekuatan Makanan di Luar Angkasa

Di ISS, makanan bukan hanya soal rezeki; mereka adalah penyelamat sosial dan emosional. Astronot dapat meminta item “makanan bonus” dari negara asal mereka, sehingga mengubah waktu makan menjadi pengalaman budaya bersama. Bagi Kim, berbagi masakan Korea melambangkan representasi di platform internasional tempat ilmu pengetahuan dan warisan budaya bersinggungan.

Mengapa hal ini penting: Perjalanan ruang angkasa jangka panjang bersifat terisolasi. Rasa yang familier mengurangi stres, melawan rasa rindu kampung halaman, dan menciptakan rasa normal yang penting bagi kesejahteraan astronot. Hal ini merupakan pengingat bahwa bahkan dalam lingkungan ilmiah yang paling maju sekalipun, kebutuhan manusia tetap berakar kuat pada tradisi dan hubungan pribadi.

Simbol Persatuan

Gambar tersebut diambil di orbit rendah Bumi di ISS, memperlihatkan Kim sedang menikmati makanannya. Penelitian nutrisi luar angkasa NASA berfokus pada kesehatan dan kebutuhan kalori, namun momen seperti ini menekankan bahwa makanan juga berkaitan dengan kemanusiaan. Setiap hidangan membawa kenangan, identitas, dan kenyamanan, semuanya penting bagi para astronot yang harus bertahan berbulan-bulan jauh dari Bumi.

Dengan menampilkan makanan Korea dan Amerika secara bersamaan, Kim mewujudkan misi inti ISS: beragam budaya berkolaborasi di orbit. Ini adalah tindakan kecil yang mempunyai implikasi signifikan terhadap moral dan kesejahteraan psikologis para kru.

Makanan di luar angkasa bukan sekadar bahan bakar; ini adalah pengingat dari mana kita berasal dan apa yang sedang kita upayakan untuk lindungi.

Tindakan sederhana yaitu berbagi makanan menunjukkan bahwa bahkan di ruang yang sangat luas, hubungan antarmanusia tetap menjadi hal yang terpenting.